Jumat, 11 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKWAN SISTEM PENCERNAAN

A.  Tujuan
            Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati macam-macam sistem pencernaan pada kelas pisces, amfibi, aves dan mamalia.
B.  Dasar Teori
            Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh (Hedisasrawan, 2012).
            Vakuola makanan, organel seluler dimana enzim hidrolitik merombak makanan tanpa mencerna sitoplasma sel sendiri, adalah kompartemen yang paling sederhana. Protista heterotrofik  mencerna makanannya dalam vakuola makanan, umumnya setelah menelan makanan melalui fasogositis atau pinositis. Vakuola makanan menyatu dengan lisosom, yang merupakan organel yang mengandung enzim hidrolitik. Keadaan ini akan memungkinkan makanan tercampur dengan enzim, sehingga percenaan terjadi secara aman di dalam suatu kompartemen yang terbungkus oleh membran. mekanisme pencernaan ini disebut pencernaan intraseluler (Campbell, 2004: 28).
            Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan, kelenjar-kelenjar yang berhubungan. Susunan saluran pencernaan terdiri atas: rongga mulut, faring (tekak), esophagus (kerongkongan), lambung (ventriculus), usus halus (intestinum minor), usus besar (intestinum mayor), rectum dan anus. Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan (Irianto, 2004: 168).
            Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan serta banyak menghasilkan lender, tetapi tidak menghasilkan air ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat dibelakang insang dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umunya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Dari lambung makanan masuk ke usus melalui pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya, usus bermuara di anus. Kelenjar pencernaan pada ikan , meliputi hati dan pankreas (Gunarso, 1979: 318).
            Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak dibagian depan rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yan g menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam  kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pancreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin (Syarifuddin, 2006: 155).
C.  Metode Praktikum
1.     Waktu dan Tempat
             Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktium ini adalah, sebagai berikut:
Hari/ Tanggal                : Senin/ 10 Juni 2013
Waktu                            : 15.00-17.00 WITA
Tempat                           : Laboratorium Basic Lantai Dasar
                                         Fakultas Sains dan Teknologi
                                         Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,
                                         Samata-Gowa.


2.     Alat dan Bahan
1.     Alat
            Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah papan seksi, pentul, pisau, gunting.
2.     Bahan
            Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu ikan mas (Cyprinus carpio), katak (Rana cancarivora), merpati (Columba livia), dan kelinci (Oryctolagus cuniculus).
3.     Cara Kerja
            Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu, sebagai berikut:
a.      Pengamatan I pada ikan mas (Cyprinus carpio)
1.     Membedah ikan mas (Cyprinus carpio) dan mengamati sistem pencernaan yang ada, memulai dari mulut, lambung, usus, hati, pankreas dan kantung empedu.
2.     Menggambar hasil pengamatan.
b.     Pengamatan II pada katak (Rana cancarivora)
1.     Membedah katak (Rana cancarivora) dan mengamati sistem pencernaan yang ada, memulai dari rongga mulut, esofagus, ventrikulus, intestinum dan kloaka.
2.     Menggamabar hasil pengamatan.
c.      Pengamatan III pada merpati (Columba livia)
1.     Membedah merpati (Columba livia) dan mengamti sistem pencernaan yang ada, memulai dari paruh, rongga mulut, faring, lambung, intestinum dan kloaka.
2.     Menggambar hasil pengamatan.
d.     Pengamatan IV pada kelinci (Oryctolagus cuniculus)
1.     Membedah kelinci dan mengamati sistem pencernaan yang ada, memulai dari mulut, lambung, usus dan anus.
2.     Menggambar hasil pengamatan.
D.  Hasil dan Pembahasan
1.     Hasil Pengamatan
             Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah, sebagai berikut:
a.     Sistem pencernaan pada Pisces
Bahan : Ikan mas (Cyprinus carpio)
 















Keterangan:
1.   Mulut
2.   Kerongkongan
3.   Lambung
4.   Usus
5.   Hati
6.   Kantung empedu
7.   Pangkreas
8.   Kloaka
b.     sistem pencernaan pada Amfibi
Bahan : Katak (Rana cancarivora)
 

















Keterangan:
1.   Mulut
2.   Kerongkongan (Esofagus)
3.   Lambung (Ventrikulus)
4.   Hati
5.   Kantung empedu
6.   Pangkreas
7.   Usus (Intestinum)
8.   Kloaka


c.      Sistem pencernaan pada Aves
Bahan: Burung Merpati/ burung dara  (Columba livia)


















Keterangan:
1.   Mulut
2.   Kerongkongan
3.   Tembolok
4.   Lambung
5.   Empedal
6.   Usus (Intestinum)
7.   Kloaka



d.     Sistem pencernaan pada Mamalia
Bahan : Kelinci (Oryctolagus cuniculus)
 


















Keterangan:
1.       Mulut
2.       Kerongkongan (Esofagus)
3.       Lambung (Ventriculus)
4.       Hati
5.       Kantung empedu
6.       Pangkreas
7.       Usus (Intestinum)
8.       Anus 

2.   Pembahasan
            Adapun pembahasan dari praktikum ini adalah, sebagai berikut:
a.      Sistem pencernaan ikan mas (Cyprinus carpio)      
           Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari mulut (Cavum Oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan serta banyak menghasilkan lender, tetapi tidak menghasilkan air ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat dibelakang insang dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umunya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
           Dari lambung makanan masuk ke usus melalui pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya, usus bermuara di anus. Kelenjar pencernaan pada ikan , meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan , terletak dibagian depan rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yan g menuju kea rah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam  kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pancreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin.
b.     Sistem pencernaan katak (Rana cancarivora)
           Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan salah satu binatang amphibi adalah katak makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Saluran pencernaan katak dimulai dari rongga mulut, terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah menangkap mangsa, kemudian ke esophagus yang berupa saluran pendek, kemudian menuju ke lambung yang berbentuk kantung  bila terisi makanan menjadi lebar, menuju usus usus dapat dibedakan usus halus dan tebal. Usus halus meliputi: duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka merupaka muara bersama antara saluran pencernaan makanan saluran reproduksi, dan urine.
           Kelenjar pencernaan pada amphibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duodenum). Pankreas berfungsi menghasilakn enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.
c.      Sistem pencernaan pada merpati (Columba livia)
           Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan bukung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan burung dimulai dari paruh yang merupakan modifikasi gigi, rongga mulut terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk. Kemudian menuju faring berupa saluran pendek, esophagus pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat. Kemudiang menuju ke lambung, lambung terdiri atas proventrikulus (lambung kelenjar) banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.  Ventrikulus (lambung pengunyah), ototnya berdindingtebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan. Kemudian makanan menuju usus yang terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka
d.     Sistem pencernaan pada kelinci (Oryctolagus cuniculus)
           Tidak berbeda dengan hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada struktur giginya , pada kelinci makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan menuju lambung , pada lambung proses fermentasi atau pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Kemudian menuju ke usus dan bermuara pada anus.
E.  Kesimpulan dan Saran
1.     Kesimpulan
          Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sistem pencernaan pada pisces, dimulai dari rongga mulut, kemudian ke esophagus melalui faring, kemudian makanan di dorong ke lambung, masuk ke usus dan bermuara pada anus. Sistem pencernaan pada amphibi, dimulai dari rongga mulut, kemudian ke esofhagus, menuju ke lambung dank usus bermuara di kloaka. Kemudian sistem pencenaan pada aves, dimulai dari paruhkemudian rongga mulut, kemudian faring, pada faring terdapat pelebaran pada bagian ini yang disebut tembolok, kemudian ke lambung, usus dan bermuara pada kloaka. Dan terakhir sistem pencernaan pada mamalia dalam sampel yaitu kelinci  makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan menuju lambung, pada lambung proses fermentasi atau pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada anus.

2.     Saran
          Adapun saran yang dapat saya sampaikan pada praktikum kali ini adalah sebaiknya praktikan yang takut pada hewan yang di praktikumkan di paksa untuk membelahnya agar tidak hanya menonton.



DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. Biologi. Jakarta: Erlangga, 2004
Gunarso, wisnu. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Erlangga, 1979.
Hedisasrawan. 2012. hedisasrawan. Sistem Pencernaan Pada Manusia. http://hedisasrawan.blogspot.com (12 Juni 2013).
Irianto, kus. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Bandung : Yramawidjaya. 2004

Syarifuddin. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran, 2006.

Tidak ada komentar: