Jumat, 28 Juni 2013

Laporan Pratikum Molusca


A.  Tujuan Praktikum
 Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah mengamati morfologi dan anatomi dari spesies-spesies yang mewakili Molusca serta mendeskripsikan dan menyusun klasifikasinya.
B.  Dasar teori
 Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Ukuran dan bentuk Mollusca sangat bervariasi. Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa. Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit. Reproduksi umumnya Mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan (Adun, 2011 : 86).
Filum Mollusca merupakan salah satu anggota hewan invetebrata. Anggota filum ini antara lain remis, tiram, cumi-cumi, octopus, dan siput. Berdasarkan kelimpahan spesiesnya Mollusca memiliki kelimpahan spesies terbesar di samping arthropoda.  Ciri umum yang dimiliki Mollusca adalah, tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen, kecuali Monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk begerak, dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadisatu pasang atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresikan cangkang dan melingkupi rongga mantel yang di dalamnya berisi insang (Rudi, 2012).
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia. Mollusca dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda. Yang pertama yaitu, Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster =perut, podos=kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya. Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya. Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel (Brotowidjojo, 1989 : 111)
Reproduksi umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut  -Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu Aemaeba sp., kerang Anadara sp., kerang hijau Mytilus viridis, Tridacna sp., sotong Sepia sp. cumi-cumi (Loligo sp), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica). Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).Adapun yang melatarbelakangi dilakuaknnya prakrikum ini adalah untuk mengamati morfologi dan anatomi dari spesies-spesies yang mewakili mollusca serta mendeskripsikan dan menyusun klasifikasinya (Jasin, 1992 : 89).
C.  Metode Pratikum
1.   Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pada percobaan tersebut adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal     : Senin, 20 Mei 2013
Pukul                 : 10.00 WITA
Tempat              : Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa.

2.   Alat dan Bahan
a.    Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan tersebut adalah papan seksi, pinset.
b.   Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan tersebut adalah Anodonta sp, dan Loligo pealii.
3.   Cara Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Mengambil Logilo yang masih lengkap, sebaiknya dalam kondisi segar.
b.   Mengamati morfologinya, pada ujung anterior-dorsal dari bagian badannya, membuat sedikit luka dan mencabut cangkangnya yang tertutup oleh suatu mantel.
c.    Mengamati bentuk cangkangnya yang juga disebut pena tadi.
d.   Mengambil sebelah cangkangnya, sebaiknya cangkang sebelah kanan, mengamati morfologinya. Di bagian dalam dari cangkangnya akan terlihat :
1.   Garis palial (Palial line=tempat melekatnya  mantel pada cangkang). Bekasnya melekatnya otot-otot.
2.   Ligament, terdapat dibagian dorsal cangkang, biasanya coklat.
3.   Engsel, terdapat anterior dari ligament. Jika cangkang terlihat dari luar akan terlihat, umbo dan garis-garis pertumbuhan.
e.    Menggambar cangkang dari arah luar dan arah dalam.
f.    Untuk pengamatan bagian lunak, membuka dengan paksa cangkang kiri untuk melepaskan otot-otot yang melekat pada cangkang kiri tadi harus memotongnya dengan pisau bedah. Melakukan pemotongan pada sebelah luar dari mantel. Jika menyingkap mantel kiri akan terlihat bagian-bagian:
1.   Insang. Pada sisi terdiri dari 2 lembar (Lamina), lembar luar dan lembar dalam, sifon keluar (Siphon ekshala) = dibagian posterior sebelah dorsal, mengalirkan air keluar.
2.   Sifon masuk (Sifon inhalan) = bagian posterior ventral, mengalirkan air ke dalam.
3.   Kaki, berupa otot tebal yang dijulurkan.
4.   Mulut dengan palp, dibagian anterior-dorsal dari kaki.
D.  Hasil dan Pembahasan
1.   Hasil  pengamatan
a.    Loligo sp
1.   Morfologi Loligo sp
Keterangan :
1.   Tentakel
2.   Mata
3.   Lengan
4.   Corong
5.   Mantel
6.   Sirip
7.    

2.   Anatomi Loligo sp
Keterangan :
1.   Otak          
2.   Kelenjar
3.   Esopaghus
4.   Ginjal
5.   Perut
6.   Bagian dalam kulit
7.   Organ reproduksi
8.   Hati
9.   Insan
10.    Kantung tinta
11.    Pipa
12.    Radula
b.   Anodonta sp
1.   Morfologi Anodonta sp
Keterangan :
1.   Cangkang
2.   Tepi perut
3.   Cabang samping
4.   Kepala gigi





2.   Anatomi Anodonta sp
Keterangan :
1.   Mantel
2.   Otot
3.   Pipa pengeluaran
4.   Pipa pengisap
5.   Kulit
6.   Kaki
7.   Mulut
8.   Insang


2.   Pembahasan
1.   Loligo pealii
a.    Morfologi
Adapun morfologi dari cumi-cumi adalah memiliki bentuk tubuh panjang, langsing dan bagian belakang meruncing (rhomboidal). Terdiri atas kepala, leher dan badan. Kepala memiliki dua mata besar dan tidak berkelopak, Leher pendek dan badan berbentuk tabung mempunyai sirip di setiap sisinya. Pada kepala terdapat 8 tangan dan 2 tentakel panjang yang ujungnya terdapat batil isap. Di posterior kepala terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Di bagian perut, terdapat cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Pada anterior badan terdapat endoskeleton yang berbentuk pen atau bulu. Endoskeleton tersebut (cangkang) terletak di dalam rongga mantel berwarna putih transparan, tipis dan terbuat dari bahan kitin. Mantel berwarna putih dengan bintik-bintik merah ungu sampai kehitaman dan diselubungi selaput tipis berlendir.
b.   Anatomi
1.   Pencernaan
Alat pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus, rektum dan anus. Sistem pencernaan dilengkapi kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati, dan pankreas.
2.   Pernapasan
Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel.
3.   Ekskresi
Eskresi dilakukan dengan ginjal berupa nefridium yang terletak di sebelah jantung yang berwarna putih dan terletak disebelah jantung branchialis.


4.   Reproduksi
Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion. Indera sensoris dilengkapi dengan dua stasista dan alat pembau.
c.    Habitat
Habitat dari Loligo sp yaitu di laut. Kemungkinan hidup di air dalam selama musim dingin, tetapi terkadang dia memasuki air dangkal untuk menetaskan telurnya.
d.   Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari cumi-cumi adalah sebagai berikut :
Kingdom  : Animalia
Filum       : Mollusca
Ordo         : Tethoidea
Kelas        : Chepalopoda
Family     : Loliginidae
Genus       : Loligo
Spesies     : Loligo pealii (Jasin, 1992)
2.   Anodonta sp
a.    Morfologi
Adapun morfologi dari Anadonta sp adalah memiliki bentuk tubuh oval pada bagian anterior dan menyempit pada bagian posterior. Panjang tubuh berkisar antara 5-10 cm. Hewan ini memiliki dua buah cangkang yang bersatu pada bagian dorsal oleh suatu ligament sendi.  Struktur cangkang Anadonta sp terdiri atas tiga lapisan, yakni periostrakum yang berupa lapisan tanduk, prismatic berupa lapisan Kristal kalsium karboat dan nakreas yang tipis mengkilat. Tubuh yang dilindungi cangkang terdiri atas massa visceral, kaki otot, insang ganda dan mantel. Pada bagian posterior terdapat sifon ekskuren pada sisi dorsal dan sifon inkuren pada sisi ventral. Pada bagian dorsal terdapat dua buah otot untuk menutup  cangkang, yakni otot aduktor anterior dan otot aduktor posterior. Selain itu terdapat otot rectator untuk menarik kaki kea rah dalam.
b.   Anatomi
Alat pencernaan makanan terdiri atas mulut di belakang otot aduktor anterior diantara dua palpus palpus labial. Esophagus, lambung, usus, rectum, dan dubur. Sistem sirkulasi terdiri atas jantung, aorta anterior dan aorta dorsal. Jantung terletak di bagian dorsal di dalam perikard  dan terdiri atas dua aurikel dan ventrikel. Dari ventrikel muncul dua aorta, yakni aorta anterior yang memasok darah ke kaki, lambung dan mantel; serta aorta posterior yang memasok darah ke rectum dan mantel.
Anadonta sp bernapas dengan insang yang berbentuk huruf W yang terdapat pada bagian kanan dan kiri kaki. Setiap belahan insang erdiri atas dua lamella yang menyatu di bagian ventral. Sistem ekskresi berua ginjal yang terletak di bawah perikard. Ginjal berfungsi membuang limbah dari darah dan dari cairan perikard.Sistem saraf terdiri atas tiga ppasang ganglion, yakni ganglion cerebral di sisi esophagus, ganglion pedal pada kaki dan ganglion visceral di bawah otot adductor posterior. Masing-masing pasangan ganglion dihubungkan oleh saraf penghubung. Pada setiap ganglion dilepaskan saraf ke organ dan juga terdapat kommisur serebropedal dan serebroviceral.
c.    Reproduksi
Hewan ini  bersifat diesius. Masing-masing jenis kelamin memiliki sepasang gonad. Gonad bercabang-cabang terletak di sebelah atas belitan usus, melepaskan saluran pendek yang bermuara di dekat lubang saluran ginjal.


d.   Habitat
Anadonta sp hidup pada perairan tawar, baik di kolam, selokan, sungai atau danau. Hewan ini aktif pada malam hari dan membenamkan dirinya dalam lumpur pada siang hari.
e.    Peranan
Adapun peranan dari Anadonta sp  adalah sebagai sumber makanan yang mengandung protein.
f.    Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Anadonta sp  adalah sebagai berikut:
Kingdom    : Animalia
Phylum      : Mollusca
Classis       : Bivalvia
Ordo          : Eulamelibranchia
Familia      ; Unionidae
Genus        : Anadonta
Species      : Anadonta sp  (Akmal, 2010)
E.  Kesimpulan dan Saran
1.     Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah organisme yang termasuk dalam kelas Mollusca adalah cumi-cumi (Loligo sp) dan kerang (Anadonta sp). Cumi-cumi memiliki bentuk tubuh panjang, langsing dan bagian belakang meruncing (rhomboidal). Terdiri atas kepala, leher dan badan. Kepala memiliki dua mata besar dan tidak berkelopak, Leher pendek dan badan berbentuk tabung mempunyai sirip di setiap sisinya. Pada kepala terdapat 8 tangan dan 2 tentakel panjang yang ujungnya terdapat batil isap. Di posterior kepala terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Di bagian perut, terdapat cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Pada anterior badan terdapat endoskeleton yang berbentuk pen atau bulu. Endoskeleton tersebut (cangkang) terletak di dalam rongga mantel berwarna putih transparan, tipis dan terbuat dari bahan kitin. Mantel berwarna putih dengan bintik-bintik merah ungu sampai kehitaman dan diselubungi selaput tipis berlendir. Sedangkan Anadonta sp atau kerang memiliki bentuk tubuh yang dilindungi cangkang terdiri atas massa visceral, kaki otot, insang ganda dan mantel. Pada bagian posterior terdapat sifon ekskuren pada sisi dorsal dan sifon inkuren pada sisi ventral. Pada bagian dorsal terdapat dua buah otot untuk menutup  cangkang, yakni otot aduktor anterior dan otot aduktor posterior. Selain itu terdapat otot rectator untuk menarik kaki kea rah dalam.
Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut:
a.    Klasifikasi Loligo pealii (Cumi-cumi)
Kingdom    : Animalia
Filum          : Mollusca
Ordo           : Tethoidea
Kelas          : Chepalopoda
Family        : Loliginidae
Genus         : Loligo
Spesies       : Loligo pealii
b.   Klasifikasi Anadonta sp  (Kerang)
Kingdom    : Animalia
Phylum      : Mollusca
Classis       : Bivalvia
Ordo          : Eulamelibranchia
Familia      ; Unionidae
Genus        : Anadonta
Species      : Anadonta sp  
2.     Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan adalah agar praktikan membawa lebih banyak bahan  agar organisme yang diamati lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Adun, 2010. Blog Adun. Berbagi Ilmu Protozoa.http://adun
hasanuddin.Blogspot.com (6 mei 2013).
Jasin, Maskoer. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.
Mukayat Djarubito Brotowidjojo, Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga, 1989.
Suwignyo, Sugiarji. Avertebrata Jilid II. Bogor: Penebar Swadaya. 2005