Jumat, 11 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKWAN JARINGAN IKAT,RAWAN DAN TULANG

A.  Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati berbagai jenis-jenis jaringan ikat, rawan dan tulang.
B.  Landasan Teori
Ciri khas dari jaringan ikat adalah mempunyai komponen seluler yang sedikit bila dibandingkan dengan substansi interselulernya. Pada jaringan ikat dikenal ada tiga macam serabut, yaitu serabut kolagen, serbut elastic, dan serabut retikuler. Serabut-serabut tersebut terendam didalam cairan interselluler. Elemen selulernya sangat bervariasi. Sel-selnya dapat berupa fibroblast, fibrosit, megrofag, dan sebagainya (Gunawijaya, 1994 : 151).
Secara umum, jaringan penyokong terdiri atas dua jenis yaitu tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan dan tulang merupakan jaringan ikat khusus dan seperti halnya semua jaringan ikat terdiri atas unsur sel, serabut dan substansi dasar. Seperti jaringan ikat lain, rawan berkembang dari jaringan masenkim yang diturunkan dari mesoderm embrional. Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfa, dan pembuluh saraf. Karena tidak mengandung pembuluh darah maka makanannya harus mencapai sel-sel melalui difusi dari kapiler dalam jaringan penyambung di dekatnya atau melalui cairan Synovial dari cavum sendi (George, 1999 : 42)
Tulang merupakan jaringan terkeras dalam tubuh manusia yang berfungsi  menyusun kerangka tubuh manusia, menyokong struktur-struktur berdaging dan melindungi system tuas yang melipat gandakan kekuatan selama kontraksi otot rangka dan mengubahnya menjadi gerakan tubuh. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut Remodelling. Tulang merupakan Reservoir terbesar dari kalsium dan fosfat. 99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan fosfat dalam tulang mencapai 90% dari fosfat dalam tubuh. Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi: tulang pipa (seperti tulang hasta dan tibia), tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang pendek (tulang-tulang telapak tangan, pergelangan tangan). Menurut letaknya tulang dibagi dua, yaitu: Tengkorak (bagian kepala), dan rangka badan (Hala, 2001 :  83)
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu terbungkus oleh membran Perikondrium karena masih bersifat lunak. Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan ikat embrional (mesenkim), sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau fibrosa tipis yang dinamakan Perikondrium. Pada stadium embrio, rangka hewan mamalia terdiri atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun telinga, hidung, serta antar ruas tulang belakang dan tulang dada (Ahmad, 2011)
C.  Metode Praktikum
1.   Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal     : Kamis/16 Mei 2013
Pukul                 : 15.00-17.00 WITA
Tempat              : Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa


2.   Alat dan Bahan
a.    Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan tersebut adalah mikroskop binokuler, mikroskop trinokuler dan kaca preparat.
b.   Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan tersebut adalah Febricartilago Section, Human Brown Skin, tulang kompak/sejati, rawan hialin.
3.   Cara kerja
Adapun cara kerja pada percobaan tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b.   Mengamati bahan satu persatu dibawah mikroskop.
c.    Menggambar hasil pengamatan dan memperhatikan perbesaran yang digunakan, mewarnai dan memberi keterangan.
d.   Membersihkan meja praktikum sebelum meninggalkan laboratorium.
D.  Hasil dan Pembahasan
1.   Hasil Pengamatan
a.      Febricartilago section
                                                    Keterangan:
1.     Matriks tulang
2.     Osteoblas
3.     Sel masenkim
4.     Lakuna
5.     Kondrosit






b.     Kulit mamalia
                                                    Keterangan:
1.     Serabut elastis
2.     Makrofag
3.     Membran basal
4.     Epitel
5.     Serabut kolagen


c.      Tulang kompak/sejati
                                                        Keterangan:
1.     Kanalikuli
2.     Osteosit
3.     Saluran havers


d.     Rawan hialin
                               Keterangan:
1.     Matriks
2.      Lakuna
3.     Kondrosit






2.   Pembahasan
a.    Febricartilago section
Merupakan peralihan dari kartilago hyalin ke jaringan pengikat. Ditemukan pada diskus invertebrate, kartilago artikularis, symfisis osseum pubis. Struktur kartilago fibrosa terdiri dari serabut kolagen menutupi matriks ( sebagai anyaman padat ). Kartilago fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar sehingga matriksnya berwarna gelap dan keruh. Kartilago fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan persendian. Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong dan melindungi bagian di dalamnya. Osteoblas berfungsi mensintesis dan menjadi perantara mineralisasi osteoid. Osteoblas ditemukan dalam satu lapisan pada permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau silindris pendek yang saling berhubungan melalui tonjolan-tonjolan pendek. Fungsi kondrosit adalah meniru dan memelihara matriks rawan sendi agar sendi sebagai pemangku tetap berada dalam kondisi baik.
b.   Tulang kompak/sejati
Jaringan tulang sejati ini tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Matriksnya padat dan banyak terjadi pengapuran, antara lain kalsium karbonat dan kalsium fosfat. Proses pengapuran ini disebut kalsifikasi. Jaringan tulang ini banyak terdapat di dalam tubuh menyusun rangka. Fungsinya adalah melindungi organ-organ tubuh dalam yang lemah dan mengikat otot-otot. Berdasarkan jumlah matriksnya jaringan tulang sejati dibedakan menjadi dua. Jaringan tulang sejati (Osteon) adalah jaringan ikat yang tersusun atas sel-sel tulang (Osteosit) yang berkembang dari bakal sel tulang (Osteoblas). Osteosit terletak di dalam lakuna. Antara satu osteosit dengan osteosit lainnya di dalam lakuna terhubungkan oleh saluran halus yang disebut kanalikuli. Lakuna dan osteositnya tersusun secara konsentris (melingkar) disebut lamela. Di tengah lamela terdapat saluran sentral mikroskopis disebut Saluran Havers yang mengandung pembuluh darah (vena, arteri, kapiler), saraf, dan pembuluh getah bening (limfe). Antara saluran Havers saling terhubungkan oleh Saluran Volkman.
Tulang merupakan jaringan yang sangat keras yang matriksnya tersusun dari serat kolagen, senyawa organik (protein), dan senyawa anorganik. Tulang dewasa adalah tulang rawan yang telah mengalami mineralisasi, yaitu proses pengubahan bahan organik tulang menjadi bahan anorganik tulang. Mineral utama penyusun tulang adalah kalsium dan fosfor. Bila tulang rusak, jaringan lama akan diserap oleh sel tulang berinti banyak (Osteoklas) dan digantikan oleh sel tulang baru yang dihasilkan oleh osteoblas. Peristiwa penyerapan kembali (resorpsi) bagian tulang yang rusak dan pembentukan sel tulang baru disebut osifikasi. Lapisan tulang paling luar disebut Periostium (berfungsi untuk memperbaiki keretakan/kerusakan tulang).
c.    Rawan Hialin
Serabutnya tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Contohnya, ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada. Kartilago hyalin segar berwarna putih kebiruan dan translusen. Pada embrio berfungsi sebagai kerangka sementara hingga secara berangsur-angsur hilang diganti dengan tulang. Sedangkan pada mamalia dewasa , kartilago hyalin terdapat di permukaan sendi pada sendi yang dapat bergerak, dinding jalan nafas yang lebih besar (hidung,laring,trakea,bronki), dan ujung ventral iga, tempat berartikulasi dengan sternum, dan pada lempeng epifise. Komponen penting dari matriks kartilago adalah kondronektin. Sebuah makromolekul yang membantu perlekatan kondrosit pada kolagen matriks. Matriks kartilago yang tepat ,mengelilingi setiap kondrosit banyak mengandung glikosaminoglikan dan sedikit kolagen. Kecuali pada kartilago sendi,semua kartilago hyalin ditutupi oleh selapis jaringan ikat padat,perikondrium, yang esensial bagi pertumbuhan dan pemeliharaan tulang rawan. Terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan fibrosa dan lapisan khondrogenik.
Pada tepian kartilago hyalin, kondrosit muda berbentuk lonjong, dengan sumbu panjang paralel dengan permukaan. Lebih ke dalam bentuknya bulat, dan dapat berkelompok hingga 8 sel, kesemuanya adalah hasil dari pembelahan mitosis dari kondrosit.
Struktur paling luar dari kartilago Hyalin bagian atas sama dengan dari bawah masing-masing terdapat selaput perikondrium yang kaya fibroblas. Agak ke tengah isogen. Terdapat kondroblas atau sel kartilago muda dalam kapsula kecil dengan sitoplasma penuh. Makin ke tengah terdapat kondrosit atau sel rawan dewasa dalam berkelompok seperti bagian paling tengah, kondrosit tampak membentuk kelompok dua-dua empat-empat, dan disebut kelompok isogen. Tiap kelompok isogen dikelilingi matriks teritorial dan menampakkan kondrosit dengan sitoplasma tereduksi, sehingga tampak ruang antara sitoplasma dengan kapsula yang disebut lakuna. Antara dua kelompok isogen dipisahkan oleh matriks interteritorial. Fungsi kondrosit adalah meniru dan memelihara matriks rawan sendi agar sendi sebagai pemangku tetap berada dalam kondisi baik.
E.  Kesimpulan dan Saran
1.     Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada percobaan ini yaitu jenis-jenis dari jaringan ikat ada tiga yaitu jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat dan juga jaringan campuran. Jaringan rawan terbagi menjadi rawan hialin, rawan elastis dan rawan serabut sedangkan pada jaringan tulang dikelompokkan menjadi tulang kompak dan tulang bunga karang.
2.     Saran
Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan praktikum ini yaitu agar praktikan lebih memperhatikan preparat yang diamati agar mendapatkan hasil yang lebih baik.




                                      DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. Jaringan Ikat Padat. http://www. artikelbagus. com/2011/11/jaringan-ikat-pada-hewan. html (18 Mei 2013).

George, Fried H. Teori dan Soal-Soal. Jakarta: Erlangga, 1999.

Gunawijaya, Arifin. Teks Histologi. Jakarta: Binapura Aksara, 1994.

Hala, Yusminah. Biologi Umum Dua. Makassar: Alauddin Press, 2001.
Yustika, Rika. Jaringan Ikat Rawan dan Tulang. http://rikayustika12.blogspot.com/2012/04/jaringan-ikat-rawan-dan-tulang.html (17 Mei 2013).




Tidak ada komentar: