A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati berbagai
jenis-jenis jaringan ikat, rawan dan tulang.
B. Landasan Teori
Ciri
khas dari jaringan ikat adalah mempunyai komponen seluler yang sedikit bila
dibandingkan dengan substansi interselulernya. Pada jaringan ikat dikenal ada
tiga macam serabut, yaitu serabut kolagen, serbut elastic, dan serabut
retikuler. Serabut-serabut tersebut terendam didalam cairan interselluler.
Elemen selulernya sangat bervariasi. Sel-selnya dapat berupa fibroblast,
fibrosit, megrofag, dan sebagainya (Gunawijaya, 1994 : 151).
Secara umum, jaringan penyokong terdiri atas dua jenis
yaitu tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan dan tulang merupakan jaringan
ikat khusus dan seperti halnya semua jaringan ikat terdiri atas unsur sel,
serabut dan substansi dasar. Seperti jaringan ikat lain, rawan berkembang dari
jaringan masenkim yang diturunkan dari mesoderm embrional. Tulang rawan tidak
mengandung pembuluh darah, pembuluh limfa, dan pembuluh saraf. Karena tidak
mengandung pembuluh darah maka makanannya harus mencapai sel-sel melalui difusi
dari kapiler dalam jaringan penyambung di dekatnya atau melalui cairan Synovial dari cavum sendi (George, 1999 : 42)
Tulang merupakan jaringan terkeras dalam tubuh manusia
yang berfungsi menyusun kerangka tubuh
manusia, menyokong struktur-struktur berdaging dan melindungi system tuas yang
melipat gandakan kekuatan selama kontraksi otot rangka dan mengubahnya menjadi
gerakan tubuh. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade
kedua dalam susunan yang teratur. Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk
pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut Remodelling. Tulang merupakan Reservoir terbesar dari kalsium dan fosfat. 99% kalsium terdapat di
tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan fosfat dalam tulang
mencapai 90% dari fosfat dalam tubuh. Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi
menjadi: tulang pipa (seperti tulang hasta dan tibia), tulang pipih
(seperti tulang rusuk, tulang dada),
dan tulang pendek
(tulang-tulang telapak tangan, pergelangan tangan). Menurut letaknya tulang
dibagi dua, yaitu: Tengkorak (bagian kepala), dan rangka badan (Hala, 2001 : 83)
Matriks jaringan tulang rawan
terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari
mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut
kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang
mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin
dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu
terbungkus oleh membran Perikondrium
karena masih bersifat lunak. Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari
jaringan ikat embrional (mesenkim), sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh
selaput rawan atau fibrosa tipis yang dinamakan Perikondrium. Pada stadium embrio, rangka hewan mamalia terdiri
atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan selanjutnya, sebagian
mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian kecil
yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun telinga, hidung, serta
antar ruas tulang belakang dan tulang dada (Ahmad, 2011)
C. Metode Praktikum
1. Waktu
dan Tempat
Adapun
waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Kamis/16 Mei 2013
Pukul : 15.00-17.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan
Teknologi
Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa
2. Alat
dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan tersebut
adalah mikroskop binokuler, mikroskop trinokuler dan kaca preparat.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan tersebut
adalah Febricartilago Section, Human Brown Skin, tulang kompak/sejati,
rawan hialin.
3. Cara
kerja
Adapun cara
kerja pada percobaan tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b.
Mengamati bahan satu persatu dibawah mikroskop.
c.
Menggambar hasil pengamatan dan memperhatikan perbesaran yang digunakan,
mewarnai dan memberi keterangan.
d. Membersihkan meja praktikum
sebelum meninggalkan laboratorium.
D. Hasil dan Pembahasan
1.
Hasil Pengamatan
a.
Febricartilago section
1. Matriks
tulang
2. Osteoblas
3. Sel
masenkim
4. Lakuna
5. Kondrosit
b. Kulit
mamalia
Keterangan:
1. Serabut
elastis
2. Makrofag
3. Membran
basal
4. Epitel
5. Serabut
kolagen
c. Tulang
kompak/sejati
1. Kanalikuli
2. Osteosit
3. Saluran
havers
d. Rawan
hialin
Keterangan:
1.
Matriks
2.
Lakuna
3.
Kondrosit
2. Pembahasan
a. Febricartilago
section
Merupakan peralihan dari kartilago hyalin ke jaringan pengikat. Ditemukan
pada diskus invertebrate, kartilago artikularis, symfisis osseum pubis.
Struktur kartilago fibrosa terdiri dari serabut kolagen menutupi matriks ( sebagai
anyaman padat ). Kartilago fibrosa mengandung serabut kolagen yang padat dan
kasar sehingga matriksnya berwarna gelap dan keruh. Kartilago fibrosa terdapat
pada ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan persendian. Kartilago
fibrosa berfungsi untuk menyokong dan melindungi bagian di dalamnya. Osteoblas berfungsi mensintesis dan
menjadi perantara mineralisasi osteoid. Osteoblas
ditemukan dalam satu lapisan pada permukaan jaringan tulang sebagai sel
berbentuk kuboid atau silindris pendek yang saling berhubungan melalui
tonjolan-tonjolan pendek. Fungsi kondrosit adalah meniru dan memelihara matriks
rawan sendi agar sendi sebagai pemangku tetap berada dalam kondisi baik.
b. Tulang
kompak/sejati
Jaringan tulang sejati ini
tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Matriksnya padat
dan banyak terjadi pengapuran, antara lain kalsium karbonat dan kalsium fosfat.
Proses pengapuran ini disebut kalsifikasi. Jaringan tulang ini banyak
terdapat di dalam tubuh menyusun rangka. Fungsinya adalah melindungi
organ-organ tubuh dalam yang lemah dan mengikat otot-otot. Berdasarkan jumlah
matriksnya jaringan tulang sejati dibedakan menjadi dua. Jaringan
tulang sejati (Osteon) adalah
jaringan ikat yang tersusun atas sel-sel tulang (Osteosit) yang berkembang dari bakal sel tulang (Osteoblas). Osteosit terletak di dalam lakuna. Antara satu osteosit dengan osteosit
lainnya di dalam lakuna terhubungkan oleh saluran halus yang disebut
kanalikuli. Lakuna dan osteositnya tersusun secara konsentris (melingkar)
disebut lamela. Di tengah lamela terdapat saluran sentral mikroskopis disebut
Saluran Havers yang mengandung
pembuluh darah (vena, arteri, kapiler), saraf, dan pembuluh getah bening
(limfe). Antara saluran Havers saling
terhubungkan oleh Saluran Volkman.
Tulang merupakan jaringan yang
sangat keras yang matriksnya tersusun dari serat kolagen, senyawa organik
(protein), dan senyawa anorganik. Tulang dewasa adalah tulang rawan yang telah
mengalami mineralisasi, yaitu proses pengubahan bahan organik tulang menjadi
bahan anorganik tulang. Mineral utama penyusun tulang adalah kalsium dan
fosfor. Bila tulang rusak, jaringan lama akan diserap oleh sel tulang berinti
banyak (Osteoklas) dan digantikan
oleh sel tulang baru yang dihasilkan oleh osteoblas. Peristiwa penyerapan kembali
(resorpsi) bagian tulang yang rusak dan pembentukan sel tulang baru disebut
osifikasi. Lapisan tulang paling luar disebut Periostium (berfungsi untuk memperbaiki keretakan/kerusakan
tulang).
c. Rawan
Hialin
Serabutnya
tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Contohnya, ujung-ujung tulang
rusuk yang menempel ke tulang dada. Kartilago
hyalin segar berwarna putih kebiruan dan translusen. Pada embrio berfungsi
sebagai kerangka sementara hingga secara berangsur-angsur hilang diganti dengan tulang. Sedangkan
pada mamalia dewasa , kartilago hyalin terdapat di permukaan sendi pada sendi
yang dapat bergerak, dinding jalan nafas yang lebih besar
(hidung,laring,trakea,bronki), dan ujung ventral iga, tempat berartikulasi
dengan sternum, dan pada lempeng epifise. Komponen penting dari matriks kartilago adalah
kondronektin. Sebuah makromolekul yang membantu perlekatan kondrosit pada
kolagen matriks. Matriks kartilago yang tepat ,mengelilingi setiap kondrosit
banyak mengandung glikosaminoglikan dan sedikit kolagen. Kecuali pada kartilago
sendi,semua kartilago hyalin ditutupi oleh selapis jaringan ikat
padat,perikondrium, yang esensial bagi pertumbuhan dan pemeliharaan tulang
rawan. Terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan fibrosa dan lapisan khondrogenik.
Pada tepian kartilago hyalin,
kondrosit muda berbentuk lonjong, dengan sumbu panjang paralel dengan
permukaan. Lebih ke dalam bentuknya bulat, dan dapat berkelompok hingga 8 sel,
kesemuanya adalah hasil dari pembelahan mitosis dari kondrosit.
Struktur paling luar dari
kartilago Hyalin bagian atas sama dengan dari bawah masing-masing terdapat
selaput perikondrium yang kaya fibroblas. Agak ke tengah isogen. Terdapat kondroblas atau sel
kartilago muda dalam kapsula kecil dengan sitoplasma penuh. Makin ke tengah
terdapat kondrosit atau sel rawan dewasa dalam berkelompok seperti bagian
paling tengah, kondrosit tampak membentuk kelompok dua-dua empat-empat, dan
disebut kelompok isogen. Tiap kelompok isogen dikelilingi matriks teritorial
dan menampakkan kondrosit dengan sitoplasma tereduksi, sehingga tampak ruang
antara sitoplasma dengan kapsula yang disebut lakuna. Antara dua kelompok
isogen dipisahkan oleh matriks interteritorial. Fungsi
kondrosit adalah meniru dan memelihara matriks rawan sendi agar sendi sebagai
pemangku tetap berada dalam kondisi baik.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan pada percobaan ini yaitu jenis-jenis dari jaringan ikat ada tiga
yaitu jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat dan juga jaringan campuran.
Jaringan rawan terbagi menjadi rawan hialin, rawan elastis dan rawan serabut
sedangkan pada jaringan tulang dikelompokkan menjadi tulang kompak dan tulang
bunga karang.
2. Saran
Adapun saran yang dapat
diberikan setelah melakukan praktikum ini yaitu agar praktikan lebih
memperhatikan preparat yang diamati agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad. Jaringan Ikat Padat. http://www.
artikelbagus. com/2011/11/jaringan-ikat-pada-hewan. html (18 Mei 2013).
George, Fried H. Teori dan Soal-Soal. Jakarta: Erlangga,
1999.
Gunawijaya, Arifin. Teks Histologi. Jakarta: Binapura
Aksara, 1994.
Hala, Yusminah. Biologi Umum Dua. Makassar: Alauddin
Press, 2001.
Yustika, Rika. Jaringan Ikat Rawan dan Tulang. http://rikayustika12.blogspot.com/2012/04/jaringan-ikat-rawan-dan-tulang.html
(17 Mei 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar