Jumat, 11 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKWAN JARINGAN OTOT

A.  Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui  struktur histologi jaringan otot.
B.  Landasan Teori
Jaringan otot pada hewan bersifat khusus, yaitu dapat berkontraksi (berkerut) dan berelaksasi (mengendur) karena adanya miofibril (serabut otot). Setiap miofibril mengandung beberapa sarkomer dengan protein aktomiosin (gabungan antara filamen halus aktin dan filamen kasar miosin). Ketika kontraksi, sarkomer menjadi pendek, dan kembali ke posisi semula ketika relaksasi. Untuk itu, sel otot mempunyai struktur yang khusus di dalam sitoplasma yang dikenal dengan serabut kontraktil. Jaringan otot  mempunyai plasma yang disebut sarkoplasma (membran plasma sel otot) dan selaput otot yang disebut sarkolema (Delmann, 1987 : 145).
Sel- sel otot terspesialisasi untuk kontraksi yaitu, mengandung protein kontraktil yang dapat berubah dalam ukuran panjang, dan memungkinkan sel – sel untuk memendek. Sel–selnya sering kali disebut serat–serat otot. Bila suatu serat otot  berkontraksi, ia menjadi lebih pendek dan lebar. Hal ini juga berlaku untuk setiap sarkomer “filamen yang menyelip”. Sekarang telah diterima secara umum sebagai mekanisme yang bertanggung jawab untuk kontraksi otot. Pada dasarnya mekanisme ini melibatkan suatu perubahan dalam kedudukan relative dari filamen–filamen aktin dan myosin. Rangsangan suatu otot mengakibatkan kontraksi semua myofibril bersama–sama sampai tingkat maksimal. Ini dikenal sebagai hukum semua atau sama sekali tidak (all or none). Untuk beberapa waktu telah diketahui bahwa kontraksi itu (sebagian) tergantung pada terdapatnya ion kalsium dalam sarkoplasma yang mengelilingi myofibril (Hala, 2007 : 89)
Pada vertebrata terdapat tiga tipe jaringan otot, otot rangka, otot jantung dan otot polos. Secara histologis otot rangka dan otot jantung tergolong sebagai otot lurik atau otot serat melintang, karena miofibrilnya memantulkan cahaya gelap dan terang berselang-seling yang berjajar teratur membentuk pita-pita vertical terhadap poros otot (Aqsa, 2011).
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut myofibril. Adanya myofibril menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot lurik, otot jantung dan otot polos (Walker, 1984 : 96).
C.  Metode Praktikum
1.   Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal     : Kamis/16 Mei 2013
Pukul                 : 15.00-17.00 WITA
Tempat              : Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata-Gowa
2.   Alat dan Bahan
a.    Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan tersebut adalah mikroskop binokuler, mikroskop trinokuler dan kaca preparat.
b.   Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan tersebut adalah otot lurik, otot jantung dan otot polos.



3.   Cara kerja
Adapun cara kerja pada percobaan tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b.   Mengamati bahan satu persatu dibawah mikroskop.
c.    Menggambar hasil pengamatan dan memperhatikan perbesaran yang digunakan, mewarnai dan memberi keterangan.
d.   Membersihkan meja praktikum sebelum meninggalkan laboratorium.
D.  Hasil dan Pembahasan
1.   Hasil Pengamatan
a.      Otot lurik
                                                    Keterangan:
1. Inti sel
2. Serabut otot





b.     Otot Jantung
                                                    Keterangan:
1.       Inti sel
2.       Serabut otot
3.       Cakram interkalar






c.      Otot polos
                                                        Keterangan:
1.     Inti sel
2.     Serabut




2.   Pembahasan
a.    Pengamatan otot lurik (Nonstriated teased muscle)
Otot lurik (striated muscle) adalah otot yang berfungsi dalam melakukan gerakan dan merupakan serabut-serabutnya bergaris melintang, bekerja dengan sendiri, kelompok serabut otot yang dibungkus di dalam suatu sarung yang dilanjutkan dengan tendon. Pengamatan pada pengamatan pertama dibawah mikroskop dengan preparat awetan otot lurik tampak serabut otot yang merupakan pusat pengendali dari myofibril yang merupakan elemen kontraktil pada otot polos untuk menjalankan fungsinya. Terdapat pula inti sel atau nukleus yang merupakan pusat atau pengendali dari seluruh kegiatan sel. Terdapat myofibril yang merupakan elemen kontraktil pada otot polos, inti sel yang merupakan pusat pengendali kegiatan sel, dan juga sarkomer yang merupakan membran sel otot yang dibungkus oleh jaringan ikat yang mengandung serabut kolagen (Endomisium). Serabut otot merupakan pengendali dari myofibril. Perbedaan pada kedua gambar disebabkan karena preparat yang telah ada rusak atau karena adanya kesalahan pada saat pengamatan.
b.   Pengamatan otot Jantung ((Cardiac muscle)
Otot jantung adalah jenis otot lurik tidak sadar yang ditemukan di dinding jantung, khususnya myocardium. Otot jantung, juga berlurik, memiliki ciri kontraktif yang serupa dengan otot rangka.
Akan tetapi, berbeda dari otot rangka, serat otot jantung bercabang dan saling berhubungan melalui cakram berinterkalar, yang membantu menyerentakkan denyut jantung. kemampuannya berkontraksi secara ritmis dan secara terus–menerus sebagai akibat dari aktivitas sel otot jantung yang berpautan. kurang jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan anak kecil. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
c.   Pengamatan otot polos (Striated teased muscle)
Otot polos adalah jenis otot yang dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti. Otot polos, dinamai demikian karena otot ini tidak memiliki penampilan berlurik, ditemukan dalam dinding saluran pencernaan, kandung kemih, arteri dan organ internal lainya. Sel–sel itu berbentuk gelondong. Otot polos berkontraksi lebih lambat dibandingkan dengan otot rangka, tetapi dapat berkontraksi dalam jangka lama. Pada pengamatan ini, nampak inti sel yang merupakan pusat pengendali dari seluruh kegiatan sel. Terdapat pula serabut otot yang merupakan pengendali dari myofibril yang juga elemen kontraktil pada otot. Adapun pada pengamatan dari gambar internet, sama halnya dengan gambar pengamatan. Dimana, terdapat inti sel yang merupakan pusat pengendali sel dan juga serabut otot yang merupakan pengendali myofibril.
E.  Kesimpulan dan Saran
1.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah otot polos terdiri dari endomisium, inti sel, miofibril, sarkolema dan sarkoplasma. Otot jantung terdiri dari endomisium, inti sel, percabangan otot, sarkolema, sarkoplasma, discus interkalaris, pita terang dan pita gelap. Sedangkan otot lurik terdiri atas, endomisium, inti sel, miofibril, sarkolema, pita Z, pita gelap, pita terang dan sarkoplasma.
2.   Saran
Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan praktikum ini yaitu agar praktikan lebih memperhatikan preparat yang diamati agar mendapatkan hasil yang lebih baik.




DAFTAR PUSTAKA


Aqsha, 2012. http://aqshabiogger2010. blogspot. com/laporan-praktikum-jaringan-otot.html (25 Mei 2013).
                        
Delmann dkk. Buku Teks Histologi Veteriner I. Jakarta: UI Press, 1987.
Hala, Yusminah. Biologi Umum II. Makassar: Alauddin Press, 2007.
Syifa, 2012. Laporan Praktikum Jaringan Otot. http://elsyifasyahrani.blogspot.com
(18 Mei 2013).
Ville dkk. Zoologi Umum Jilid I. Jakarta: Erlangga, 1984.


Tidak ada komentar: